KH.
Mukhtar Syafa’at Abdul Ghofur, pendiri Pondok Pesantren Darussalam Blokagung
Banyuwangi, itu mempunyai dua istri, yakni Nyai Siti Maryam sebagai istri
pertama dan Nyai Musyarrofah sebagai istri kedua. Dari istri yang kedualah, beliau
menurunkan putra yang bernama KH. Ali Wafa Syafa’at atau yang akrab
disebut Gus Wafa.
Saya
tahu tentang beliau ya dari para alumni Pondok Blokagung yang memang banyak ada
di daerah saya. Tiga pakde saya, bapak saya, tiga pak lik, mbak saya, dan
beberapa tetangga, semunya alumni blokagung. Emak saya juga malah asli
Blokagung. Sehingga saya sedikit tahu tentang Gus Wafa dari cerita-cerita
mereka semua. Termasuk yang saya tuliskan ini juga saya dapat dari mereka.
Karena
memang banyak alumni di sekitar rumah saya, pada tahun 2010 Gus Wafa hadir mbarokaih
di rumah saya. Beliau hadir dengan kenyentrikannya, yakni hadir dengan
mengenakan kaos oblong dan celana jeans pendek. Senang rasanya saat itu bisa
kerawuhan beliau.
Gus Wafa
itu telah Wafat pada 24 juni 2015. Di kalangan santri, Gus Wafa itu dikenal
sebagai sosok jadzab, nyleneh, nyentik, dan kharismatik. Istilah jadzab
sendiri dalam dunia tasawwuf, banyak perbedaan terkait apa maksud dari jadzab.
Terlepas dari perbedaan itu, Gus Wafa
sejak kecil itu beliau memang mempunyai lelaku yang aneh dan luar biasa.
Entah
hal luar biasa tersebut itu tergolong karomah atau ma’unah, saya
tidak tahu, karena saya tidak tahu apakah beliau itu salah seorang wali atau
bukan. Namun saya yakin beliau itu orang sholeh. Sehingga minimal hal luar
biasa tersebut digolongkan sebagai ma’unah.
Satu
kisah, bahwa dulu ketika Ibu Nyai Musyarrofah akan berangkat kondangan. Beliau
berangkat kondangan rencana dengan tanpa membawa Gus Wafa yang saat itu masih
kecil, inGusan, dan nangisan. Ketika beliau akan berangkat kondangan, Gus Wafa
kecil merengek sambil menangis meminta untuk ikut kondangan. Ibu Nyai tetap
berangkat saja dengan tanpa membawa Gus Wafa kecil.
Ibu
Nyai berangkat kondangan dan sampai di tempat kondangan. Betapa terkejutnya Ibu
Nyai ketika sampai di tempat kondangan. ”Ini bu nyai, putra njenengan di
sini malah sudah lima hari” shohibul hajat berkata kepada bu nyai
sambil membawa Gus Wafa kecil. Bu nyai terkejut karena padahal tadi di rumah Gus
Wafa merengek minta ikut kondangan. Lho kok malah sudah di sini lima hari.
Satu
kisah lain tentang sosok khoriqul ‘adah ini. Suatu ketika yang mungkin
karena ada hal dari Gus Wafa yang menjadikan ayah beliau gerah dengan kelakuan Gus
Wafa, akhirnya ayah beliau menampar Gus Wafa. bukan Gus Wafa yang kesakitan
karena ditampar, tapi yang kesakitan justru adalah tangan ayah Gus Wafa, KH.
Mukhtar Syafa’at.
Berdasarkan
cerita yang saya dapat juga, katanya Kiai Mukhtar Syafa’at ayah Gus Wafa itu
mengakui Gus Wafa itu. Entah apa yang dimaksud dengan mengakui ini. Wallahu
a’lam. Mungkin yang dimaksud mengakui ialah tidak menyalahkan lelaku Gus
Wafa yang terkadang nyleneh itu.
Kisah
lain bahwa pernah Gus Wafa itu bepergian ke Sumatra dengan mengendarai mobil.
Namun selama perjalanan, Gus Wafa tidak mengisi tangki mobil dengan bahan bakar
minyak. Namun beliau mengisinya dengan air tawar saja. Bi qudratillah,
mobil tetap bisa nyala dan berjalan sampai Sumatra.
Konon
juga sempat Gus Wafa mengendarai kendaraan beroda melewati jalan yang terkena
banjir. Di jalan yang banjir tersebut, kendaraan Gus Wafa tetap berjalan dengan
posisi mengambang di atas air banjir.Wallahu a’lam.
Tak
kalah khoriqul ‘adahnya, ialah kesaksian beberapa orang bahwa ada beberapa
orang tersebut itu bertemu Gus Wafa di Makkah-Madinah saat musim haji. Jadi mereka
menilai Gus Wafa ikut haji pada saat itu. Namun pada waktu yang bersamaan,
beberapa orang yang lain menyatakan bahwa Gus Wafa tidak haji pada saat itu,
karena mereka juga bertemu Gus Wafa di Indonesia saat waktu yang juga
dinyatakan oleh beberapa orang bertemu Gus Wafa di Makkah-Madinah sana.
Wallahu
a’lam.
Ila
khadroti Gus Wafa, al-fatikhah.
____________________________
Oleh: Indirijal Lutofa
6 komentar
Baraakallah makasih kang infonya...
Sktar th 2003 ada kejadian aneh dtempat kami, seluruh santri putri gak bisa tidur berhari2, dan banyk yk ksurupan,..banyk kiai yg berusaha ttp blom bisa juga, tdk disangka gus waga rawuh di lampung, sama abah di aturkan permasalahan tersebut, kemudian beliau tiup air dlm teko,,tdk jelas apa doanya lalu diminumkan pada santri2 tersebut..walhasil seluruh santri tersebut bisa tidur pulas, seolah2 masalahnya hilang dlm sekejab
Sktar th 2003 ada kejadian aneh dtempat kami, seluruh santri putri gak bisa tidur berhari2, dan banyk yk ksurupan,..banyk kiai yg berusaha ttp blom bisa juga, tdk disangka gus waga rawuh di lampung, sama abah di aturkan permasalahan tersebut, kemudian beliau tiup air dlm teko,,tdk jelas apa doanya lalu diminumkan pada santri2 tersebut..walhasil seluruh santri tersebut bisa tidur pulas, seolah2 masalahnya hilang dlm sekejab
Barokallah .
masyaallah
Assalamualaikum kang... Sampean niku santri nopo turun.an ndalem, kok sae ceritanne?
Posting Komentar