Blogroll

Selasa, 30 Mei 2017

GUSTI ALLAH SING NGATUR


Sekitar setengah tahun yang lalu (awal tahun 2017), mobil yang sedang disopir Cak Mat mogok di Kota Baru Malang. Cak Mat menelpon Mas Alfan supaya mengajak beberapa teman santri untuk segera ke tempat mogoknya mobil, guna untuk mendorong mobil ke tempat yang tidak mengganggu ketertiban umum.

Berangkatlah Mas Alfan bersama saya dan tiga teman santri yang lain. Sampai tempat, ternyata mobil sudah terposisikan di tempat yang sudah tidak mengganggu ketertiban jalan, di bagian pinggir pom bensin Kota Baru. Cak Mat menelpon saudaranya Ning Isma supaya datang dengan membawa sesuatu barang (lupa tepatnya apa) yang bisa menjadikan mobil nyala.

Saudaranya Ning Isma datang, tapi belum dengan barang yang seharusnya dibawa. Saat itulah, kami melihat ada penjual bensin eceran di samping pom bensin. Salah satu diantara kami nyletuk tanpa didengar oleh Saudaranya Ning Isma, entah Cak Mat yang bersamanya dengar apa nggak,” iku kok dodolan bensin eceran di samping pom bensin, apa ya laku?”

Tiba-tiba saudaranya Ning Isma yang memang belum membawa barang yang dibutuhkan, ia meninggalkan kami. Eh, ternyata sebelum pergi untuk mengambil barang, ia terlebih dahulu beli bensin ke penjual bensin eceran yang dibicarakan kami tadi. Bukannya hal tersebut menjawab cletukan pertama tadi, malah salah satu diantara kami yang lain nyletuk,” iku kok malah tuku bensin di tempat eceran? Nggak beli di pom bensin sini saja?”

Yang lain menjawab,” wis dadi rezekine bakul eceran”.

“Kok bisa nggak beli di sini (pom bensin) saja? Padahal kan lewih murah!”

“Bisalah, lah iku terjadi”

“Kok bisa?”

“Gusti Allah sing ngatur!!!”
_____________

Bumine Gusti Allah, 30 Mei 2017

Indirijal Lutofa, kawulanipun Gusti Allah

0 komentar

Posting Komentar