Karena mungkin terlalu mbeling dan berhari-hari tidak mengikuti ngaji Quran ba’da shubuh, satu bulanan yang lalu dipanggil oleh Gus Syihab. Beliau bertanya dan member wejangan,” dimana saja kamu nggak pernah ngaji? Tidur? Ba’da shubuh itu jangan tidur! Itu kebiasaan buruk! Tidak ada kyai-kyai kita yang mempunyai kebiasaan tidur setelah shubuh. Tidak ada!”
Senada dengan itu, tentang Romo KH. Chasbullah Badawi (Pengasuh PP. Al-Ihya Ulumaddin Cilacap dan salah seorang Mustasyar PBNU). Pernah ditanyakan kepada seorang abdi ndalem beliau tentang beliau, si abdi ndalem menjawab,” Romo Chas (sebutan untuk KH. Chasbullah Badawi) itu pasti bangun jam 3-an malam, langsung mandi, lalu sholat, dzikir dan berdoa sampai shubuh. Setelah shubuh, beliau tidak pernah yang namanya tidur. Tidak pernah beliau tidur setelah shubuh walaupun dalam keadaan capek. Dan tidak tidur setelah shubuh itu yang menjadikan beliau sehat tetap bugar dan kuat walaupun sudah sepuh“
Adalah Momon, si santri baru asal Garut Jawa Barat. Belum genap sebulan nyantri PP. Al-Ihya Ulumaddin, ia masuk waktu pertengahan bulan sya’ban. Salah satu kebiasaan di PP. Al-Ihya di malam nishfu sya’ban adalah menuanaikan sholat yang disebut dengan sholat khoir, 100 roka’at dan setiap rokaat membaca surat al-ikhlas 10 kali.
Tidak banyak santri Al-Ihya yang mampu mengkuti sholat khoir tersebut dengan full. Nah Momon si santri baru malah justru mampu mengikuti sholat khoir dengan full 100 rokaat. Setelah selesai sholat, ia berkata kepada temannya,” aku malu kalau nggak bisa menyelesaikan sholat tadi. Padahal aku masih muda. Romo Chas yang sudah sepuh begitu saja kuat mengimami sholat sampai selesai. Malu aku.”
Semoga Allah memanjangkan umur Romo Kyai Chasbullah Badawi dalam keadaan sehat wal afiat. Amin.
Oleh: Indirijal Lutofa melalui akun facebook-nya pada 23 Maret 2016
0 komentar
Posting Komentar