Blogroll

Selasa, 19 April 2016

Kisah Alm. KH. Ach. Masduqie Mahfudz dan Kepala Preman

Bismillah. Sebagaimana diceritakan oleh Gus Is, bahwa Abah Masduqie dalam berdakwah tidak hanya di kalangan pesantren, majlis-majlis ta'lim yang sudah baik, kampus, ataupun yang lain. Namun beliau juga berdakwah di tempat-tempat maksiat dan mau mendatanginya. Seperti halnya beliau pernah berdakwah di salah satu lokalisasi tempat perzinaan di Malang, yaitu di lokalisasi Kebalen.
Dari itu, sehingga beliaupun mendapatkan simpati dari para preman dan pencopet di Malang. Suatu saat beliau pernah di undang untuk mengisi pengajian oleh kepala preman di rumahnya sebagaimana kisah yang diceritakan oleh NU online berikut ini.
Suatu hari KH Masduqi Mahfudz (alm. Rais Syuriyah PBNU) diundang oleh kepala preman dan pencopet di Malang agar memberi pengajian di rumahnya.
Seusai pengajian, KH. Masduqi Mahfudz bertanya kepada kepala preman itu, "sampeyan itu kan preman dan pencopet, kok ngundang saya untuk memberi pengajian?” Sang preman menjelaskan, “begini kiai, walaupun saya ini preman dan pencopet, saya tetap ingin beribadah. Ngaji itu ibadah kiai, lha nyopet itu kerja. Ngaji ya ngaji kyai, kerja ya kerja. Jangan dicampur-campur!”

Kiai Masduqi Mahfudz tertawa dengan keras ketika menceritakan peristiwa tersebut. Katanya, sang kepala preman dan pencopet itu telah menerapkan faham sekularisme meskipun tingkat lokal. 
____________________________

Oleh: Indirijal Lutofa melalui akun facebook-nya pada15 juli 2015

0 komentar

Posting Komentar