Blogroll

Senin, 18 April 2016

Curhat dan Ngedalong Tentang Perjalanan Tulis-Menulis

Nulis artikel dapet 3-4 paragraf, lalu nggak jadi. Nulis buku dapet beberapa halaman, lalu ggak jadi. Nerjemahin kitab, baru dapet beberapa saja, nggak jadi lagi dan gagal. Lomba LKTI, konsultasi dosen, sampai ke dekan dan kajur, lalu nggak jadi dan gagal. Gagal dan gagal terus. Gagal. Gagal.
Tahun 2010 sampai 2015, cuma dua kali sukses. Itupun cuma dalam lingkup pesantren. Dua artikel yang berjudul "Biografi Singkat Nabi Muhammad SAW dan Implementasi Hijrah dalam Kehidupan Modern". Dua artikel panjang yang ditulis dengan sistem kebut semalam (SKS). Ditulis dengan ambisi supaya bisa diterkenal dan mendapat hadiah duit. Dua-duanya suksess, nggondol juara satu semua.
Lalu yang gagal. Banyak sekaliii. Mulai dari yang baru dapet judul, baru setengah, atau sudah rampung. Mulai dari artikel "Kursi Jabatan Dalam Kacamata Islam", penulisan rampung, namun gagal dalam hal publikasi tulisan. Lalu buku kompilasi artikel Prie GS. Sebuah buku yang disusun bersama satu orang teman. Selesai disusun. Sudah buat surat permohonom kepada penerbit LKiS. Siap diprint. Eh, eh, malah file kema virus. File hilang dan gagal mengirimkan naskah ke penerbit.
Lalu ada lagi buku "Satu-satunya Astronot Yang Sampai Sidrotul Muntaha", sebuah judul yang terinspirasi dari mau'idzoh khasanah seorang kyai dan akan membahas tentang keajaiban isro' mi'roj Nabi. Udah dapet beberapa referensi dan nulis juga dapet beberapa halaman. Namun berhenti, dan gagal lagi. Gagal maning son.
Dan masih ada buku mengulas tentang berbicaranya ilmu nahwu dalam hal keilmuan di luar ilmu nahwu. Seperti cara sex menurut ilmu nahwu, cara berteman, bercinta menurut ilmu nahwu, cara istikhoroh menurut ilmu nahwu, sujud sahwi menurut ilmu nahwu, dll. Buku yang lumayan kreatif aslinya, karena menggali dan berfikir sendiri, serta mengaitkan ilmu nahwu dengan ilmu lainnya tanpa ada kontradiksi di antara keduanya. Kreatif dan inovatif banget lah. Dapet sekitar belasan materi, berhenti dan gagal maning.
Lalu ada LKTI, berusaha ikut serta. Sempat Berproses untuk menulis dengan judul "Tradisi Ciuman Sebelum Nikah di Tegal Dalam Kacamata Sosiologi-Antropologi Hukum Islam", Revitalisasi Peran MUI Dalam Menghadapi MEA" dan yang satu "Kreativitas Produk Perbankan Syari'ah". Yang pertama sudah sampai konsultasi sama satu dosen dan pak dekan FS. Yang kedua sampai konsultasi sama pak kajur PBS. Dan yang terakhir sudah mengahadirkan sarjana bahasa inggris untuk kepentingan bahasa. Semuanya guagalllll.
Dan lain sebagainya. Wekaweka. Kawekawe.
Mau ngomong apapun atau nulis apapun, asalkan rajin membaca sebelum ngomong dan menulis pasti hasilnya mudah, lancar, top-markotop, dan jos-gandos. Tanpa membaca pasti nggak tahu apa-apa. Kalo nggak tahu apa-apa, apa yang mau omongkan? apa yang mau dituliskan?
Jangan sampai apa yang diomongkan atau dituliskan melebihi apa yang diketahui.
Mendengarkan dan atau membaca. Lalu bicarakan dengan orang lain dan tuliskan. Kemudian publikasikan.
__________________________

Oleh: Indirijal Lutofa melalui akun facebooknya pada 7 Mei 2015


0 komentar

Posting Komentar