Bismiilah. Bagaimana sikap kita ketika
kita dihadapkan orang seperti berikut?
Pertama: Habaib yang ilmu
dan kelakuannya tidak begitu baik. Terkadang ada seorang habib yang sungguh
kelakuannya jauh dari kebagusan nasabnya,. Tapi jelas bahwa mereka adalah keturunan
Nabi Muhammad. Maka dengan seorang habib seperti ini, kita harus tetap
nukharrimu (menghormati).
Kedua: Seorang sholih
amalnya yang mana keilmuannaya tidak begitu baik. Terkadang ada seorang kyai
membaca kitab sungguh sangat kacau dalam hal
tatanan i'robnya dan semacamnya. Tapi sungguh ia sholih, mustajab doanya, air
putih yang telah dibacakan surat al-fatihah saja bisa menjadi perantara atas
segala penyakit, sholatya panjang dan lama, zdikir dan wiridnyapun banyak dan
lama. Nah, dengan orang yang semacam ini kita nabarroku (ngalap berkah).
Ketiga: Seorang yang 'alim yang
pengamalannya tidak sebanyak ilmunya. Terkdang juga ada seorang kyai jago
sekali ketika membaca kitab dan menjelaskannya, baca kitab apa saja dengan
memakai kitab gundulan, disuruh bahtsul masail top markotop. Tapi ternyata amal
sholihnya tidak sebanyak ilmunya. Dengan orang seperti ini, kita nata'allamu
(belajar), kitab ambil ilmunya.
Tetap hormati habaib walaupun ilmu dan kelakuannya
tidak sebagus nasabnya. Tetap ngalap berkah berkah dengan orang sholih,
walaupun keilmuannya tidak begitu bagus. Tetap ambilah ilmu seorang 'alim,
walaupun pengamalannya tidak sebanyak ilmunya.
Wallahu a'lam bish-sowab.
======================
Oleh: Indirijal Lutofa melalui akun faceooknya pada 20 juni 2015
0 komentar
Posting Komentar