Blogroll

Minggu, 17 Juli 2016

Mbah Badawi Hanafi Hadir di Lokasi Silaturrahim IKSA Kebumen


Kiai Mu'allim berbaju merah dan Kiai Anshor berkacamata dan berbaju batik coklat saat rapat dan pengarahan santri dan alumni

Asy-Syaikh Al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad berkata;

الولي يكون اعتناؤه بقرابته واللائذين به بعد موته أكثر من اعتنائه بهم في حياته، لأنه في حياته مشغولا بالتكليف وبعد موته طرح عنه الأعباء وتجرد.

Artinya; wali itu, pertolongannya dengan orang-orang terdekatnya setelah wafatnya, lebih kuat dari pada pertolongannya waktu hidupnya, karena waktu hidupnya keadaannya sibuk degan taklif syariat agama, sedangkan setelah wafat, maka hilanglah taklif dari dirinya itu.

Iya, memang seorang wali, ulama, orang sholeh, atau mereka yang wafat di jalan Allah, walaupun mereka sudah wafat. Namun sesungguhnya itu hanya jasadnya saja yang pindah alam. Mereka masih hidup. Mereka masih bisa melihat kita yang di dunia ini, bisa mendatangi, dan bahkan masih bisa berinterkasi dengan kita-kita yang masih hidup ini.
Tentu ini tidak lepas dari firman Allah Subahanahu wa Ta’ala;

وَلا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِنْ لا تَشْعُرُونَ

Artinya: Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang terbunuh di jalan Allah, (bahwa mereka) mati. Sebenarnya (mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.

Ada kisah menarik yang disampaikan oleh Kiai Anshori Jagasima Klirong Kebumen, kiai yang menjadi tuan rumah acara Shilaturrahim IKSA Kebumen tahun ini (13-14 juli 2016). Beliau alumni Al-Ihya Ulumaddin Kesugihan Cilacap. Beliau nyantri di Al-Ihya saat pondok masih diasuh oleh pendiri, KH. Achmad Badawi Hanafi.

Setelah acara pengajian yang diisi oleh salah seoarang dewan pengasuh PP. Al-Ihya, KH. Charir Mucharrir selesai, seluruh santri dan alumni yang di acara tersebut dikumpulkan di Musholla oleh KH. Muallim Karangpule (Ketua Failayya Kebumen). Dikumpulkan tentu untuk sebuah rapat dan pengarahan khusus santri dan alumni. Setelah rapat dan pengarahan oleh Failayya, selanjutkan Kiai Anshori sebagai sesepuh sekaligus tuan rumah dimohon untuk memberikan sambutannya.

Nah dalam sambutannnya tersebut beliau menceritakan tentang penagalamannya saat mengikuti salah satu rangkaian acara shilaturrahim IKSA, yakni ziyarah makam masyayikh Jagasima Klirong. Perlu diketahui bahwa Romo Chas itu bai’at thoriqohnya itu ya di Jagasima ini.

Ceritanya ketika ziyarah makam tersebut beliau dingendikani oleh salah satu ashabul maqam masyayikh Jagasima tersebut. Memang ada beberapa orang yang mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan ashabul maqam ketika berziyarah, seperti Kiai Anshori tersebut. Beliau dingendikani,” baru saja Mbah Badawi Kesugihan rawuh di rumah sampean”.

Berarti dalam kisah IKSA Kebumen ini ada dua orang yang sudah wafat namun masih berinteraksi dengan manusia. Pertama; yaitu salah satu ashabul maqam masyayikh Jagasima yang berkata kepada Kiai Anshori saat ziyarah bersama para jama'ah ziyarah IKSA Kebumen. Kedua; yakni Mbah Badawi Hanafi yang hadir di lokasi silaturrahim IKSA Kebumen, tepatnya di rumah Kiai Anshori, sebagaimana yang diinfokan oleh salah satu masyayikh Jagasima kepada Kiai Anshori. 

Dari pengelamannya tersebut, Kiai Anshori berpesan kepada santri dan alumni untuk senantiasa menjaga nama baik almamater Al-Ihya, berkhidmat untuk alamamater, jangan lupa untuk kirim-kirim fatihah kepada para masyayikh Al-Ihya. Walalupun beliau-beliau secara dhohir sudah tidak ada, tapi hakikatnya beliau-beliau masih terus mengawasi kita semua. Seperti halnya Mbah Badawi yang sudah wafat, tapi masih terus mengawasi kita-kita para santri. Begitu kira-kira pesan Kiai Anshori.

Wallahu a'lam bish showab. 


Ila hadarati syaikh achmad Badawi Chanafi wa jami’i dzurriyyatihi wa masyayikhihi wa jami’i masyayikhina, lahumul fatikhah. 
_________________________

Oleh: Indirijal Lutofa

Sebagian foto acara
KH. Charir Mucharir saat tiba di lokasi
Suasana penuh keakraban di tempat transit alumni
Mushofakhah santri dan alumni setelah rapat dan pengarahan

0 komentar

Posting Komentar