Ketika berjalannya acara tahlil akbar pada acara haul kemarin yang dipimpin oleh Romo Chas, sempat hujan lumayan deras. Tentu saat hujan deras seperti itu, puluhan ribu jamaah bingung mencari tempat ngiyup. Tapi Alhamdulillah hujannya cuma sebentara saja. Ketika itu saya sedang jalan-jalan di bazaran, saya mendengar seorang di bazaran yang berkata kepada temannya saat hujan reda,” hujannya sebentar tok, pak kyai mustajab doanya”. Bukankah kata-kata pujian orang bazaran ini tentu mengalahkan kata-kata seorang santri? Padahal memuji guru adalah salah satu pintu makrifat. Keyakinan santri terhadap guru kalah oleh orang lain.
Tentang Di balik proses rawuhnya Habib Syekh, Gus lana menyatakan," rawuhe Alhabib sampe di atas panggung buanyak sekali hal-hal diluar nalar kami, tapi sayang mau isuk Ramane (Romo Chas) wes ngendikan "ora usah digedek2ne, mbok malah ora apik".
Romo Chas sering dalam berbagai kesempatan sambutannya di acara pesantren dawuh minta doa kepada hadirin,” tolong, didoakan saya, mudah-mudahan saya bisa khusnul khotimah”. Sesekali beliau kadang minta didoakan panjang umur. Ketika ada tokoh ulama yang hadir di pondok Al-Ihya juga sering beliau ajak untuk saling mendoakan semoga sama-sama khusnul khotimah. Seperti halnya ketika KH. Achmad Musthofa Bisri dan KH. Bukhori Masruri rawuh di pondok Al-Ihya untuk memberikan ceramah pada acara haul, Romo Chas-pun mengajak beliau berdua untuk saling mendoakan semoga khusnul khotimah.
Mari tetenguk bersama, cadongkan tangan, dan langitkan doa untuk murabbi rukhina wa jasadina Romo KH. Chasbullah Badawi. Semoga Allah SWT memanjangkan umur Romo Chas dalam keadaan sehat wal-afiat untuk keberkahan dan kemanfaatan kita semua dan umat islam semua. Semoga Allah SWT memberikan beliau anugrah berupa khusnul khotimah. Amin.
Oleh: Indirijal Lutofa melalui akun facebook-nya pada 8 April 2016
0 komentar
Posting Komentar