Blogroll

Jumat, 15 April 2016

Jenggot Geli?


Ketika publik ramai-ramainya membahas tentang jenggot, yakni ketika penyataan Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj tentang jenggot ramai diperbincangkan, saya diceritain sama seorang teman. Saat itu, ia dan teman-teman baru berdiskusi tentang jenggot. Dalam diskusi tersebut, orang-orang tidak berjenggot yang terlibat dalam diskusi tampak cenderung setuju dengan pendapat Kang Said bahwa semakin panjang jenggot seseorang maka ia tambah goblok. Sedangkan orang berjenggot dalam diskusi tersebut menentangnya.
Sretttttttttttt.
Kebetulan peserta diskusi ada perempuan juga. Perempuan-perempuan tersebut dari awal baru menyimak saja dan belum ikut urun pendapat. Saat itu, peserta diskusi laki-laki nyletuk,” ayo yang cewek, masak dari tadi yang cowok tok yang ngomong, coba yang cewek ikut ngomong dong, gimana sih kalian ama orang laki yang berjenggot?
Denga agak sedikit malu-malu salah satu peserta perempuan ngomong,” aslinya sih kalau aku ama cowok berjenggot kurang suka, agak gimana gitu, geli deh kayaknya”.
Hahaha.
Srettttttttttttttttttt.
Saya yakin ada banyak perempuan di luar diskusi itu yang tidak senada dengan perempuan yang ngomong di diskusi itu. Justru yang geli itu yang menyenangkan dan mengenakan, sekaligus merangsang. Haha.
Tunggu jenggot AKU mampir dengan stempel halal dari KUA untuk menggelikan dahi KAU!!! Haha.

Oleh: Indirijal Lutofa melalui akun facebook-nya pada 14 Maret 2016

0 komentar

Posting Komentar