Kemarin pagi nonton video Diskusi antara Prof. Dr. Musdah Mulia dan
Buya KH. Dr. Yahya tentang RUU KKG, jadi pengen posting begini. Hhehe.
Monggo diputar dulu lagu 'Rela" versi dangdutnya. Tett, tett. Dangdut.
Tett, tet. Dangdut. Tett, tett. Dangdut. Tett, tet. Dangdut.
Demi cinta yang menyala.
Kurela menggenggam bara api.
Demi kasih yang mengharum.
Sungguh aku rela.
Kurela menggenggam bara api.
Demi kasih yang mengharum.
Sungguh aku rela.
Nggolet toe.
Ora ulih bae.
Aku seneng koe.
Deneng koe meneng bae.
Ora ulih bae.
Aku seneng koe.
Deneng koe meneng bae.
Hhehehe.
Berikut percakapan anatar Zaid dan Bakar;
Zaid: Dek Bakar sayang,,,
Bakar: Iya mas Zaid ganteng,,,,
Zaid: I love youuuu,,, muachhh,,,
Bakar: I love you to, mumumuachhh,,,
Zaid: Ayok kita kencan.
Bakar: Eh, aku belum halal untukmu mas. Kita harus nikah dulu.
Zaid: Oh, ya yaya. Ya udah, kita nanti habis maghrib, kita nikah.
Bakar: Oke mas.
Bakar: Iya mas Zaid ganteng,,,,
Zaid: I love youuuu,,, muachhh,,,
Bakar: I love you to, mumumuachhh,,,
Zaid: Ayok kita kencan.
Bakar: Eh, aku belum halal untukmu mas. Kita harus nikah dulu.
Zaid: Oh, ya yaya. Ya udah, kita nanti habis maghrib, kita nikah.
Bakar: Oke mas.
Di tempat dan waktu yang berbeda, Hindun dan Zainab juga bercakap-cakap di suatu kamar rumah mereka. Berikut percakapannya;
Hindun: Eh, beb Zainab. Kita udah nikah satu bulan. Aku semakin cinta ama kamu beb.
Zainab: Iya yang,,, aku juga, hehe.
Hindun: Sippp dah. Ayok, malem ini waktunya kita untuk ehe- ehe kan? Ayok, aku wudhlu dulu yaaa.
Zainab: eh yang, aku sekarang lagi haidh. Libur dulu yaaa, besok nunggu suci.
Hindun: Owalahh, ya yay a. ya udah deh. Ayok kita bobok aja. Muaachhh.
Zainab: Hehe, maaf yaa. Ayok.
Hindun: Iya nggak papa. Kan memang nggak boleh kalo lagi haidh.
Zainab: Iya yang,,, aku juga, hehe.
Hindun: Sippp dah. Ayok, malem ini waktunya kita untuk ehe- ehe kan? Ayok, aku wudhlu dulu yaaa.
Zainab: eh yang, aku sekarang lagi haidh. Libur dulu yaaa, besok nunggu suci.
Hindun: Owalahh, ya yay a. ya udah deh. Ayok kita bobok aja. Muaachhh.
Zainab: Hehe, maaf yaa. Ayok.
Hindun: Iya nggak papa. Kan memang nggak boleh kalo lagi haidh.
Tettttttttttttt. Tetttttttttttttt.
Itulah mungkin bisa menggambarkan percakapan pelaku homo dan lesbi yang
dilandasi cinta islami dengan cerita percakapan yang sedikit
dilebih-lebihkan. Hehe. Perkawinan sejenis. Kalau laki-laki kawin dengan
laki-laki, yanf diperbuat setelah kawin, mau ngapain coba? Begitu pula
perempuan kawin dengan perempuan. Mau ngapain? Mau ngapain?
Prittttt. Prittt.
Wahai perempuan!!! Nikahilah dua, tiga, atau empat perempuan di anatara
kalian. Itu ayat poligami untuk perkawinan sejenis. Perempuan dinikahi
perempun karena empat hal, yaitu kecantikannya, kekayaanya,
keturunannya, dan keagamannya. Hehe.
Cinta yo cinta rek. Tapi yo
sing waras ae rek. Kayak cintaku kepadanya lho. Aku laki-laki dan dia
perempuan. Aku setia lagi. Haha. Prettt. Ini lha lumrah. Hehe.
Teettttttttttttttttt.
Informasi beberapa bulan lalu, ketika acara launching program ayo
mondok, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj (Ketum PBNU) menginfokan bahwa
sekarang di Jakarta ada gerakan yang terus berusaha sedikit demi sedikit
untuk melegalakan perkawinan sejenis di Indonesia. Dilegalkan
sebagiamana di belasan negara yang telah meresmikan perkawinan sejenis.
Terakhir Amerika telah juga telah melegalkannya.
Tentu ini perlu
diwaspadai tentunya.karena dimungkinkan, Amerika dengan kekuasaannya,
bisa saja mengintervensi hukum di negara lain, termasuk pelegalan
perkawinan sejenis di Indonesia. Namun ada yang perlu disyukuri, bahwa
RUU KKG yang bisa menjadi pintu masuk legalnya perkawinan sejenis ternya
ditolak dalam persidangan di DPR. Itu patut untuk disyukuri.
Tettt. Tetttttttttttttt.
Perkawinan Sejenis dan Islam Nusantara. Seolah ada apa-apa, sekarang
ingin saya kaitkan dengan Islam Nusantara. Saya kira dalam sejarah Islam
Nusantara atau Nusantara itu sendiri, tidak pernah ada budaya
perkawinan sejenis.
Perkawinan sejenis bukan budaya dan
bertentangan dengan ajaran Islam. Jelas perkawinan sejenis itu dari luar
Islam dan luar Nusantara. Saya kira pula, orang-orang yang ada dalam
gerakan legislasi perkawinan sejenis juga termasuk orang-orang yang
setuju dengan Pemikiran Islam Nusantara. Seliberal-liberarnya orang JIL
juga termasuk orang yang menolak perkawinan sejenis. Sepertinya begitu.
Wallhu a’lam bish-showab.
0 komentar
Posting Komentar