Blogroll

Selasa, 06 Oktober 2015

Ketika Homo dan Lesbi Dilandasi Cinta Yang Islami

Kemarin pagi nonton video Diskusi antara Prof. Dr. Musdah Mulia dan Buya KH. Dr. Yahya tentang RUU KKG, jadi pengen posting begini. Hhehe.

Monggo diputar dulu lagu 'Rela" versi dangdutnya. Tett, tett. Dangdut. Tett, tet. Dangdut. Tett, tett. Dangdut. Tett, tet. Dangdut.
Demi cinta yang menyala.
Kurela menggenggam bara api.
Demi kasih yang mengharum.
Sungguh aku rela.

Nggolet toe.
Ora ulih bae.
Aku seneng koe.
Deneng koe meneng bae.
Hhehehe.

Berikut percakapan anatar Zaid dan Bakar;
Zaid: Dek Bakar sayang,,,
Bakar: Iya mas Zaid ganteng,,,,
Zaid: I love youuuu,,, muachhh,,,
Bakar: I love you to, mumumuachhh,,,
Zaid: Ayok kita kencan.
Bakar: Eh, aku belum halal untukmu mas. Kita harus nikah dulu.
Zaid: Oh, ya yaya. Ya udah, kita nanti habis maghrib, kita nikah.
Bakar: Oke mas.

Di tempat dan waktu yang berbeda, Hindun dan Zainab juga bercakap-cakap di suatu kamar rumah mereka. Berikut percakapannya;
Hindun: Eh, beb Zainab. Kita udah nikah satu bulan. Aku semakin cinta ama kamu beb.
Zainab: Iya yang,,, aku juga, hehe.
Hindun: Sippp dah. Ayok, malem ini waktunya kita untuk ehe- ehe kan? Ayok, aku wudhlu dulu yaaa.
Zainab: eh yang, aku sekarang lagi haidh. Libur dulu yaaa, besok nunggu suci.
Hindun: Owalahh, ya yay a. ya udah deh. Ayok kita bobok aja. Muaachhh.
Zainab: Hehe, maaf yaa. Ayok.
Hindun: Iya nggak papa. Kan memang nggak boleh kalo lagi haidh.

Tettttttttttttt. Tetttttttttttttt.

Itulah mungkin bisa menggambarkan percakapan pelaku homo dan lesbi yang dilandasi cinta islami dengan cerita percakapan yang sedikit dilebih-lebihkan. Hehe. Perkawinan sejenis. Kalau laki-laki kawin dengan laki-laki, yanf diperbuat setelah kawin, mau ngapain coba? Begitu pula perempuan kawin dengan perempuan. Mau ngapain? Mau ngapain?

Prittttt. Prittt.

Wahai perempuan!!! Nikahilah dua, tiga, atau empat perempuan di anatara kalian. Itu ayat poligami untuk perkawinan sejenis. Perempuan dinikahi perempun karena empat hal, yaitu kecantikannya, kekayaanya, keturunannya, dan keagamannya. Hehe.

Cinta yo cinta rek. Tapi yo sing waras ae rek. Kayak cintaku kepadanya lho. Aku laki-laki dan dia perempuan. Aku setia lagi. Haha. Prettt. Ini lha lumrah. Hehe.

Teettttttttttttttttt. 

Informasi beberapa bulan lalu, ketika acara launching program ayo mondok, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj (Ketum PBNU) menginfokan bahwa sekarang di Jakarta ada gerakan yang terus berusaha sedikit demi sedikit untuk melegalakan perkawinan sejenis di Indonesia. Dilegalkan sebagiamana di belasan negara yang telah meresmikan perkawinan sejenis. Terakhir Amerika telah juga telah melegalkannya. 

Tentu ini perlu diwaspadai tentunya.karena dimungkinkan, Amerika dengan kekuasaannya, bisa saja mengintervensi hukum di negara lain, termasuk pelegalan perkawinan sejenis di Indonesia. Namun ada yang perlu disyukuri, bahwa RUU KKG yang bisa menjadi pintu masuk legalnya perkawinan sejenis ternya ditolak dalam persidangan di DPR. Itu patut untuk disyukuri.

Tettt. Tetttttttttttttt.

Perkawinan Sejenis dan Islam Nusantara. Seolah ada apa-apa, sekarang ingin saya kaitkan dengan Islam Nusantara. Saya kira dalam sejarah Islam Nusantara atau Nusantara itu sendiri, tidak pernah ada budaya perkawinan sejenis. 

Perkawinan sejenis bukan budaya dan bertentangan dengan ajaran Islam. Jelas perkawinan sejenis itu dari luar Islam dan luar Nusantara. Saya kira pula, orang-orang yang ada dalam gerakan legislasi perkawinan sejenis juga termasuk orang-orang yang setuju dengan Pemikiran Islam Nusantara. Seliberal-liberarnya orang JIL juga termasuk orang yang menolak perkawinan sejenis. Sepertinya begitu.

Wallhu a’lam bish-showab.

0 komentar

Posting Komentar